Teori Jaringan komunikasi SNA 2
First Media Age (Era Media Pertama):
Media Konvensional: Era Media Pertama ditandai oleh media konvensional seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi tradisional.
Unidireksional: Komunikasi dalam media pertama bersifat unidireksional, artinya informasi disampaikan dari pemancar ke penerima tanpa banyak partisipasi atau umpan balik dari penonton atau pembaca.
Terbatasnya Akses: Akses media dalam era ini sering dibatasi, dan hanya sedikit pihak yang memiliki kendali penuh atas apa yang disiarkan.
Keterbatasan Interaktivitas: Interaktivitas dengan media konvensional terbatas, dan umpan balik dari penonton atau pembaca cenderung terbatas pada surat pembaca atau polling.
Ketidakberagaman Konten: Konten media pertama cenderung kurang beragam dan kurang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Second Media Age (Era Media Kedua):
Media Digital dan Sosial: Era Media Kedua didorong oleh media digital dan sosial, termasuk internet, platform media sosial, dan perangkat pintar.
Berdualisme: Komunikasi dalam era ini bersifat dualisme, di mana individu dapat menjadi penerima dan pengirim informasi, sehingga terjadi interaksi dua arah.
Akses Terbuka: Akses ke informasi dan konten menjadi lebih terbuka dan demokratis, dengan banyak individu yang dapat berpartisipasi dalam publikasi informasi.
Interaktivitas Tinggi: Era Media Kedua memungkinkan interaksi yang tinggi antara pengguna, baik melalui komentar, berbagi, atau respons langsung.
Konten yang Disesuaikan: Konten dalam era ini lebih disesuaikan dengan preferensi individu, dan algoritma digunakan untuk memberikan konten yang lebih relevan.
Peningkatan Diversitas Konten: Era Media Kedua menyaksikan peningkatan diversitas konten, dengan banyak suara dan perspektif yang diberdayakan.
Komentar
Posting Komentar